Siang itu, sinar matahari menembus jendela, menciptakan bayangan lembut di lantai kayu rumah mereka. Udara hangat menyelimuti ruang tengah, sunyi, hanya suara kipas angin berputar pelan yang terdengar.
Dari balik pintu kamar anak, terdengar napas kecil dan ritme tenang: dua buah hati mereka tengah tertidur pulas setelah main seharian.
"Anak-anak sudah tidur?" tanyanya pelan.
Sinta hanya mengangguk sambil berjalan mendekat. Raka menariknya ke pangkuan.
Tak ada yang terburu-buru. Mereka tahu malam ini adalah milik mereka berdua—jarang, langka, dan selalu mereka tunggu setelah hari-hari penuh rutinitas dan tanggung jawab.
Raka menyentuh wajah Sinta dengan lembut, mengusap pipinya yang hangat. "Aku kangen kamu," ucapnya jujur.
Sinta tak menjawab, hanya membalas dengan kecupan pelan di bibir suaminya. Kecupan yang lama-lama dalam, berubah menjadi ciuman penuh kerinduan.
Terik matahari membuat kulit mereka hangat, tapi bukan itu yang membuat napas keduanya mulai berat. Di ruang yang tak terlalu besar, di bawah cahaya terang siang, mereka membiarkan semua rasa yang tertahan meluap tanpa perlu disembunyikan.
Tak ada musik, tak ada lilin. Hanya peluh, tawa kecil, dan desahan yang ditahan.
=============
kamu bisa dapatkan video dan cerita panas lainnya, klik di sini dan claim ke admin untuk gratisannya.
0 Comments