Aisyah merasa kosong. Meski sudah menikah dengan Damar, hubungan mereka terasa datar, tak ada gairah lagi. Lalu, tiba-tiba, pesan dari Aldy, mantan pacarnya, muncul di layar ponselnya. Aldy, sosok yang dulu selalu membuatnya merasa dihargai dan diinginkan.
"Bagaimana kabarmu, Aisyah?" pesan itu mengusik ketenangannya. Aisyah tak bisa menahan diri untuk membalas. Percakapan itu berlanjut, lambat laun mereka mulai mengingat kembali masa-masa indah yang pernah mereka lewati bersama.
Aldy mengajaknya bertemu. "Aku rindu masa-masa kita," tulisnya.
Setelah ragu, Aisyah setuju. Mereka bertemu di kafe kecil. Begitu melihat Aldy, rasa itu kembali muncul—keinginan yang telah lama tertahan. Mereka berbicara, tertawa, namun ada ketegangan yang tidak bisa disembunyikan. Mata Aldy menatapnya penuh hasrat, dan dalam sekejap, ciuman pertama mereka terjadi, pelan tapi penuh gairah. Itu adalah ciuman yang mengingatkannya pada masa lalu—ketika ia merasa hidup.
Tidak lama setelah itu, mereka bertemu lebih sering. Setiap kali bersama Aldy, Aisyah merasa dirinya hidup lagi, dicintai, dihargai. Ketegangan semakin meningkat, mereka tak lagi bisa menahan diri. Suatu malam, di apartemen Aldy, Aisyah merasa dorongan yang tak terelakkan. Ketika mereka saling berpandangan, tanpa kata-kata, Aldy mendekat dan mencium Aisyah lagi, kali ini lebih mendalam. Ciuman mereka berubah menjadi sentuhan yang lebih berani.
Aldy memeluknya erat, dan dengan penuh hasrat, mereka berdua saling menjelajahi tubuh masing-masing. Suara hujan di luar dan desahan lembut mereka menjadi satu-satunya hal yang terdengar. Aisyah tahu ini salah, tapi hatinya menuntutnya untuk lebih. Ia menyerah pada keinginan yang sudah lama terkubur.
Setiap pertemuan berikutnya semakin intens. Aisyah merasa seperti terperangkap dalam dunia yang penuh gairah dan hasrat. Namun, di balik semua itu, ada rasa bersalah yang terus membayangi. Ia tahu, hubungan ini tidak bisa bertahan. Setiap ciuman dan sentuhan hanya mengukuhkan kenyataan bahwa mereka sudah terlalu jauh. Namun, untuk saat ini, Aisyah tidak peduli. Ia hanya ingin merasakan sesuatu yang hilang dalam hidupnya—sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh Damar.
Aisyah tahu ia sedang menciptakan jejak yang tak bisa dihapus. Namun, untuk saat itu, dalam pelukan Aldy, ia merasa hidup, dan itu sudah cukup baginya.
kamu bisa dapatkan video dan cerita panas lainnya, klik di sini dan claim ke admin untuk gratisannya.
0 Comments